Kemendikdasmen

Kemendikdasmen Integrasikan Asesmen Nasional Bersama Tes Kemampuan Akademik

Kemendikdasmen Integrasikan Asesmen Nasional Bersama Tes Kemampuan Akademik
Kemendikdasmen Integrasikan Asesmen Nasional Bersama Tes Kemampuan Akademik

JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengambil langkah strategis untuk menyederhanakan sistem penilaian terhadap murid dengan mengintegrasikan Asesmen Nasional (AN) bersama Tes Kemampuan Akademik (TKA) mulai tahun depan.

Integrasi ini bertujuan agar proses evaluasi terhadap kemampuan dan hasil belajar peserta didik dapat berjalan secara serentak, meskipun indikator yang digunakan berbeda.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa integrasi ini memungkinkan TKA dan Asesmen Nasional dilaksanakan dalam satu rangkaian kegiatan.

“Tahun depan ketika kami menyelenggarakan TKA untuk SMP dan SD itu nanti terintegrasi dengan Asesmen Nasional sehingga langsung satu rangkaian, dimana TKA itu juga langsung dikaitkan atau disatukan dengan Asesmen Nasional. Tentu aspek yang dinilai berbeda, tapi dalam satu proses yang bersamaan,” kata Mendikdasmen Mu’ti dalam kegiatan Taklimat Media Tes Kemampuan Akademik di Jakarta Pusat.

Perubahan Jadwal dan Metodologi Penilaian

Sejalan dengan pernyataan tersebut, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen, Toni Toharudin, menegaskan bahwa integrasi ini akan membawa perubahan pada beberapa substansi penyelenggaraan Asesmen Nasional. Salah satunya adalah perubahan jadwal pelaksanaan AN yang sebelumnya diperuntukkan bagi murid kelas 5, 8, dan 11 menjadi murid kelas 6, 9, dan 12.

Selain perubahan jadwal, substansi lain yang akan bergeser adalah metodologi penilaian dan evaluasi. Toni menjelaskan bahwa evaluasi yang sebelumnya dilakukan secara terpisah dalam Asesmen Nasional kini akan disisipkan ke dalam TKA.
“Jadi cukup di Tes Kemampuan Akademik. Tentunya nanti dengan mengkombinasikan tes yang sifatnya akademik dan juga untuk keperluan evaluasi sistem yang kita sebut sebagai assessment nasional,” ujarnya.

Peran Asesmen Nasional Tidak Menggantikan Ujian Nasional

Integrasi ini bukan berarti Asesmen Nasional akan menggantikan Ujian Nasional (UN). Asesmen Nasional tetap berbeda tujuan, yakni tidak mengevaluasi prestasi individual, melainkan memberikan informasi menyeluruh mengenai mutu sistem pendidikan. AN digunakan sebagai alat pemetaan dan evaluasi kualitas satuan pendidikan, baik dari sisi hasil belajar murid maupun proses pembelajaran yang berlangsung.

Fokus Penilaian: Hasil Belajar dan Kualitas Pembelajaran

Penilaian mutu satuan pendidikan melalui Asesmen Nasional mencakup tiga aspek utama. Pertama, hasil belajar murid yang mendasar, seperti literasi, numerasi, dan karakter. Kedua, kualitas proses belajar-mengajar yang diterapkan di sekolah. Ketiga, iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi ini dikumpulkan melalui tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Keuntungan Integrasi Bagi Murid dan Sekolah

Integrasi AN dengan TKA diharapkan memberikan keuntungan ganda. Murid memperoleh evaluasi kemampuan akademik yang lebih sistematis melalui TKA, sementara satuan pendidikan mendapatkan data yang lebih lengkap mengenai kualitas proses belajar dan lingkungan pendidikan. Dengan demikian, evaluasi tidak hanya terfokus pada individu, tetapi juga pada sistem pendidikan secara keseluruhan.

Menurut Mendikdasmen Mu’ti, langkah ini akan membantu guru, sekolah, dan pemerintah dalam merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif dan tepat sasaran. Data dari AN dan TKA yang terintegrasi memungkinkan identifikasi lebih jelas terhadap kekuatan dan kelemahan murid, sehingga intervensi pendidikan dapat dilakukan secara lebih tepat dan terukur.

Adaptasi Sistem Penilaian untuk Era Modern

Toni Toharudin menambahkan bahwa integrasi ini merupakan langkah adaptif terhadap kebutuhan pendidikan di era modern. Dengan menggabungkan penilaian akademik dan evaluasi sistem pendidikan, Kemendikdasmen berupaya memberikan potret utuh tentang kualitas pembelajaran di sekolah, sekaligus memudahkan pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan berbasis data.

Selain aspek teknis, integrasi AN dan TKA juga mendorong kesadaran semua pihak terkait pentingnya kualitas pendidikan. Dengan evaluasi yang komprehensif, sekolah dapat meningkatkan mutu pembelajaran, murid dapat memahami kekuatan dan potensi mereka, dan pemerintah dapat merumuskan kebijakan yang lebih tepat untuk memperbaiki sistem pendidikan nasional.

Fondasi untuk Penilaian Holistik dan Keputusan Pendidikan

Dengan langkah ini, Kemendikdasmen menegaskan komitmennya untuk menciptakan sistem penilaian yang efektif, efisien, dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak. Integrasi TKA dan AN bukan sekadar perubahan administratif, tetapi upaya strategis untuk memetakan kemampuan murid sekaligus mengevaluasi mutu pendidikan secara holistik.

Ke depan, integrasi ini diharapkan menjadi fondasi bagi pengembangan sistem penilaian yang lebih adaptif dan responsif terhadap tantangan pendidikan. Evaluasi tidak hanya memberikan skor, tetapi juga insight mendalam mengenai kualitas belajar-mengajar serta kesiapan murid menghadapi tuntutan akademik dan kehidupan nyata.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index