JAKARTA - Memasuki usia 30 tahun, tubuh perempuan mulai menunjukkan perubahan signifikan.
Rasa pegal di pinggang, lutut yang mudah nyeri, dan stamina yang menurun sering muncul, meskipun aktivitas sehari-hari tetap harus dijalani. Pada titik ini, memiliki massa otot yang cukup menjadi hal penting untuk menjaga fungsi tubuh tetap optimal.
Salsabila Avinandita Karsawinata, Co-founder Salsalivefit Gym, menekankan bahwa otot adalah fondasi tubuh. Otot tidak hanya membantu pergerakan lebih kuat, tetapi juga melindungi tulang dan organ-organ penting. Tanpa massa otot yang memadai, tubuh akan lebih mudah lelah, rentan cedera, dan keluhan fisik semakin sering muncul.
Sayangnya, banyak perempuan enggan memulai latihan karena rasa takut atau terintimidasi saat berada di gym, terutama jika ditemui oleh orang-orang yang lebih mahir atau ruang latihan didominasi laki-laki. Padahal, membangun otot bukan hanya soal penampilan, tetapi soal menjaga tubuh tetap tangguh menghadapi berbagai fase hidup, mulai dari menstruasi, kehamilan, melahirkan, hingga menopause.
Latihan Otot untuk Kesehatan dan Aktivitas Sehari-hari
Latihan otot menjadi strategi utama untuk memastikan tubuh tetap kuat. Salsabila menjelaskan bahwa massa otot mulai menurun secara alami setelah usia 30 tahun. Oleh sebab itu, latihan otot sangat penting untuk mencegah keluhan seperti sakit lutut, sakit pinggang, dan penurunan stamina.
Di Salsalivefit Gym, program latihan difokuskan pada tiga aspek utama: strength, toning, dan mobility. Strength membantu meningkatkan kekuatan otot, toning membentuk tubuh agar lebih stabil, dan mobility memastikan tubuh tetap lentur serta nyaman bergerak. Dengan latihan ini, perempuan tidak hanya terlihat lebih sehat, tetapi juga merasa lebih mudah dan ringan saat melakukan aktivitas sehari-hari.
Selain itu, otot yang kuat juga berperan dalam menjaga postur tubuh. Tubuh yang kuat membuat perempuan terasa lebih awet muda, mengurangi risiko cedera, dan mendukung kegiatan fisik rutin tanpa merasa cepat lelah. Latihan otot yang konsisten menjadi investasi jangka panjang untuk kesehatan dan kualitas hidup.
Peran Protein dalam Pembentukan Otot
Olahraga saja tidak cukup jika asupan nutrisi tidak mendukung. Protein adalah nutrisi utama untuk membentuk, memperbaiki, dan memulihkan otot setelah latihan. Menurut American Sports and Fitness Association, protein berperan penting dalam meningkatkan laju muscle protein synthesis (MPS) selama dan setelah berolahraga.
Memenuhi kebutuhan protein harian menjadi tantangan di Indonesia, sehingga perempuan perlu lebih memperhatikan pilihan makanan mereka. Sumber protein tinggi seperti telur, daging tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan, dan produk susu bisa membantu tubuh membangun dan mempertahankan massa otot. Dengan nutrisi yang cukup, latihan otot akan lebih efektif dan hasilnya bisa lebih terasa.
Hasil Latihan dan Manfaat yang Terasa
Respons tubuh setiap orang terhadap latihan berbeda. Beberapa perempuan bisa langsung merasakan perubahan setelah satu atau dua sesi latihan, sementara yang lain membutuhkan beberapa minggu konsistensi untuk melihat hasil. Hal yang penting adalah menikmati proses latihan dan tidak terlalu fokus pada target jangka pendek.
Salsabila menekankan bahwa tujuan utama latihan adalah membangun kebiasaan hidup sehat dan tubuh yang lebih kuat. Proses menuju tubuh sehat ini meliputi peningkatan stamina, mobilitas yang lebih baik, pengurangan keluhan fisik, serta postur tubuh yang lebih stabil. Dengan konsistensi latihan dan asupan protein yang cukup, perempuan bisa mempertahankan kekuatan otot, mengurangi risiko cedera, dan menjalani aktivitas sehari-hari lebih nyaman.
Menjadi kurus saja tidak menjamin tubuh sehat. Massa otot yang cukup adalah kunci agar perempuan tetap tangguh, energik, dan awet muda di usia 30 tahun ke atas. Dengan latihan yang tepat, nutrisi mendukung, dan konsistensi, manfaat jangka panjang akan terasa, membuat tubuh lebih siap menghadapi setiap fase kehidupan.