JAKARTA - Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Djamari Chaniago menekankan pentingnya kesehatan, kesiapan, dan etika bagi personel TNI-Polri yang bertugas di Papua.
Dalam kunjungannya ke Jayapura, Menko Polkam memberikan arahan agar seluruh anggota aparat keamanan tetap menjaga profesionalisme, menjaga kondisi fisik, serta berperilaku sopan santun saat melaksanakan tugas di daerah rawan gangguan.
“Jangan melakukan pelanggaran saat bertugas di Papua dan selalu beretika dan kultur yang baik karena bila itu terjadi akan sangat mengganggu saat melaksanakan tugas,” ujar Menko Polkam Djamari Chaniago.
Pernyataan ini menekankan bahwa kepatuhan pada ketentuan dan etika kerja menjadi bagian penting dari pelaksanaan tugas aparat di wilayah yang memiliki tantangan keamanan tinggi.
Arahan ini disampaikan Menko Polkam dalam pertemuan tertutup bersama para pimpinan TNI-Polri di wilayah Kodam XVII Cendrawasih dan Polda Papua. Fokus utama pertemuan adalah memastikan kesiapan personel dalam menghadapi tugas yang berkaitan dengan pengamanan masyarakat dan penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Menko Polkam menyatakan puas dengan capaian TNI-Polri sejauh ini, namun tetap mengingatkan agar semua kegiatan dilakukan secara profesional.
“Walaupun demikian diharapkan agar ke depan lebih baik lagi karena apapun yang dikerjakan personel TNI-Polri semata-mata demi bangsa dan negara,” ujar Djamari. Ia menekankan, kesiapan fisik dan mental personel menjadi faktor krusial untuk memastikan operasi keamanan di Papua dapat berjalan efektif tanpa menimbulkan kerugian bagi masyarakat maupun citra TNI-Polri.
Menko Polkam juga mengingatkan agar tindakan personel selalu mengedepankan sopan santun dan tidak melanggar ketentuan yang berlaku. Dalam penanganan KKB, Djamari menyebutkan bahwa langkah-langkah yang telah dilakukan aparat sejauh ini sudah sesuai prosedur dan tinggal dilanjutkan. “Apa yang dilakukan sudah baik terutama menyangkut KKB dan tinggal melanjutkan. Jangan sampai ada kesan terjadi sesuatu yang dapat merugikan apa yang sudah dikerjakan,” jelasnya.
Dalam kunjungannya selama dua hari di Jayapura, Menko Polkam tidak hanya fokus pada aspek keamanan, tetapi juga memberikan perhatian pada pengembangan potensi masyarakat setempat. Ia menyerahkan tali asih kepada tokoh masyarakat dan pelajar di Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Kotaraja, sebagai bagian dari upaya memperkuat kolaborasi antara aparat keamanan dan masyarakat serta mendorong generasi muda untuk berkreasi dan berinovasi.
Direktur keamanan dan pimpinan TNI-Polri yang hadir dalam pertemuan tersebut mendapat arahan jelas terkait penguatan budaya kerja yang sehat dan profesional. Menko Polkam menekankan bahwa menjaga kesehatan fisik dan mental personel tidak hanya berdampak pada efektivitas tugas, tetapi juga mempengaruhi hubungan positif antara aparat keamanan dan masyarakat Papua.
Selain itu, Djamari Chaniago menegaskan pentingnya kedisiplinan dan kepatuhan terhadap peraturan sebagai pondasi profesionalisme. Dengan etika yang terjaga, setiap langkah penegakan hukum atau operasi keamanan akan lebih diterima oleh masyarakat, sehingga tercipta stabilitas yang berkelanjutan di wilayah yang memiliki tantangan keamanan tinggi.
“Jangan sampai ada perilaku yang bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap TNI-Polri. Semua tindakan harus mencerminkan nilai profesionalisme dan kemanusiaan,” tambahnya. Pernyataan ini sekaligus menegaskan bahwa aspek humanis menjadi bagian penting dalam strategi pengamanan, selain keberhasilan operasional.
Kunjungan Menko Polkam ke Papua juga menjadi momentum evaluasi capaian TNI-Polri dalam menghadapi tantangan keamanan, sekaligus memberikan motivasi untuk meningkatkan kinerja. Personel diingatkan agar selalu adaptif terhadap situasi di lapangan, menjaga stamina, dan tetap mengedepankan etika dalam setiap keputusan yang diambil.
Dengan arahan yang diberikan, Menko Polkam berharap personel TNI-Polri mampu melaksanakan tugas dengan optimal, menjaga stabilitas, dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap aparat keamanan. Langkah ini dianggap penting untuk memastikan keamanan Papua tetap kondusif, sekaligus mendukung pembangunan sosial dan ekonomi daerah.