Menteri Agama

Menteri Agama Indonesia Ziarah ke Makam Paus Fransiskus, Meneguhkan Persaudaraan Antar Agama

Menteri Agama Indonesia Ziarah ke Makam Paus Fransiskus, Meneguhkan Persaudaraan Antar Agama
Menteri Agama Indonesia Ziarah ke Makam Paus Fransiskus, Meneguhkan Persaudaraan Antar Agama

JAKARTA - Menteri Agama Indonesia, Nasaruddin Umar, melakukan ziarah ke makam Paus Fransiskus di Basilika St. Maria Maggiore, Roma, dan melanjutkan kunjungan ke Basilika St. Petrus di Vatikan.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menghadiri Pertemuan Internasional untuk Perdamaian yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant’Egidio. Nasaruddin didampingi Duta Besar LBBP RI untuk Takhta Suci, Michael Trias Kuncahyono. Kehadiran Menteri Agama dalam kesempatan ini sekaligus menjadi momen refleksi pribadi atas hubungan persahabatan yang erat dengan almarhum Paus Fransiskus.

Di Basilika St. Maria Maggiore, Nasaruddin mendapat izin khusus untuk mendekat ke makam Paus Fransiskus, sebuah kehormatan yang tidak diberikan kepada sembarang orang, bahkan kardinal sekalipun. Menteri Agama berkesempatan meletakkan rosario warna biru-hijau di pusara serta mengusap makam Paus, yang hanya ditandai tulisan sederhana "Franciscus" dan salib, tanpa ornamen lain. Nasaruddin mengungkapkan rasa syukur dan haru atas kesempatan tersebut.

Persahabatan yang Terjalin Sepanjang Masa

Hubungan antara Nasaruddin Umar dan Paus Fransiskus bukan sekadar diplomatik, melainkan bersifat personal. Sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin pernah menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta, di mana keduanya menandatangani Deklarasi Istiqlal pada 5 September 2024. Momen tersebut menjadi simbol penting persaudaraan antar agama, menegaskan komitmen bersama untuk perdamaian dan dialog lintas iman.

Paus Fransiskus, saat berkunjung ke Masjid Istiqlal, menyampaikan kebahagiaannya berada di masjid terbesar di Asia Tenggara. Ia menegaskan pentingnya saling menghormati dan membangun hubungan persaudaraan antara umat beriman. Pertemuan ini menegaskan semangat Paus untuk mendukung kerjasama antar agama dalam membangun masyarakat yang damai dan inklusif.

Terowongan Silaturahim sebagai Simbol Persaudaraan

Salah satu simbol nyata persaudaraan antar umat beragama yang diinisiasi Nasaruddin Umar adalah Terowongan Silaturahim, yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral St. Maria Asumpta. Terowongan ini menjadi metafora bagi umat beriman untuk berjalan bersama menuju cahaya, bertemu sebagai saudara, dan saling mengasihi. Paus Fransiskus mengapresiasi gagasan tersebut, menyebutnya sebagai jalan simbolis untuk mempererat persaudaraan dan kerjasama antar umat beragama.

Terowongan ini juga mencerminkan visi Nasaruddin tentang bagaimana dua tempat ibadah agung, meski berbeda keyakinan, dapat saling berhubungan. Setiap langkah di terowongan menjadi pengalaman spiritual yang menguatkan komitmen umat untuk hidup berdampingan dalam harmoni.

Kunjungan ke Basilika St. Petrus dan Keindahan Seni Renaisans

Selain mengunjungi makam Paus Fransiskus, Nasaruddin Umar juga mengagumi keindahan Basilika St. Petrus di Vatikan. Basilika ini memiliki sejarah panjang, dimulai dari pembangunan awal pada abad ke-4 atas perintah Kaisar Konstantinus, hingga renovasi besar pada abad ke-16 yang melibatkan arsitek Donato Bramante dan seniman besar seperti Michelangelo, Rafael, dan Bernini.

Di tengah ribuan peziarah yang hadir, Nasaruddin menikmati keindahan fresko, patung, dan arsitektur megah yang menandai kejayaan seni Renaisans. Kunjungan ini tidak hanya bersifat religius, tetapi juga edukatif, memberikan wawasan tentang sejarah Gereja Katolik dan budaya Eropa yang kaya. Duta Besar RI untuk Takhta Suci turut menjelaskan berbagai hal mengenai basilika, memperkaya pengalaman Menteri Agama dalam memahami nilai sejarah, seni, dan religiusitas yang ada.

Refleksi Spiritualitas dan Diplomasi Agama

Kunjungan Nasaruddin Umar ke makam Paus Fransiskus dan Basilika St. Petrus menegaskan pentingnya dialog antar agama dan perdamaian global. Interaksi personal dengan Paus, kunjungan simbolis ke makam, dan apresiasi terhadap karya seni religius menjadi rangkaian yang menguatkan pesan toleransi, persaudaraan, dan kerja sama lintas iman.

Momen ini juga menegaskan posisi Indonesia sebagai negara dengan keberagaman agama yang harmonis. Kegiatan ziarah dan partisipasi dalam Pertemuan Internasional untuk Perdamaian menunjukkan komitmen aktif Indonesia dalam memperkuat diplomasi agama dan membangun jembatan persaudaraan di tingkat global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index