JAKARTA - Matchday keempat Liga Europa 2025/2026 yang digelar Jumat, 7 November 2025 dini hari WIB menghadirkan sejumlah pertandingan menarik.
Beberapa klub mulai menegaskan posisi mereka di klasemen sementara, sementara wakil Indonesia yang bermain di kompetisi ini menghadapi ujian berat.
AS Roma menjadi sorotan utama setelah meraih kemenangan penting di Glasgow. Hasil ini bukan sekadar tiga poin, tetapi juga menegaskan dominasi Roma sebagai salah satu tim tersukses dalam sejarah Liga Europa. Kemenangan ini memperkuat peluang mereka melaju ke babak gugur, sekaligus memberi motivasi tambahan bagi para pemain dan pelatih menjelang laga-laga selanjutnya.
Klub Top Eropa Tunjukkan Konsistensi dan Performa Maksimal
Selain Roma, beberapa tim Eropa lainnya juga menunjukkan performa stabil. Aston Villa berhasil mengamankan kemenangan ketiga mereka, membuktikan konsistensi tim asal Liga Inggris ini. Sementara itu, Real Betis menumbangkan Lyon yang sebelumnya tak terkalahkan, menegaskan kedewasaan permainan mereka di kompetisi ini.
Di sisi lain, Nottingham Forest hanya mampu bermain imbang 0-0 melawan Sturm Graz, menimbulkan tanda tanya mengenai efektivitas serangan mereka. Sedangkan Celta Vigo tampil impresif dengan kemenangan besar 3-0 saat bertandang ke markas Dinamo Zagreb. Hasil ini menunjukkan bahwa beberapa tim memang mulai menemukan ritme dan strategi efektif mereka di fase grup Liga Europa.
Ujian Berat Bagi Pemain Timnas Indonesia di Liga Europa
Matchday keempat menjadi momen penting bagi dua pemain Timnas Indonesia yang berkiprah di Liga Europa, yaitu Calvin Verdonk (Lille) dan Dean James (Go Ahead Eagles). Kedua pemain tampil sebagai starter, namun nasib mereka berbeda dibandingkan performa klub-klub besar Eropa.
Lille, yang diperkuat Verdonk di sisi kiri pertahanan, kalah tipis 0-1 saat bertandang ke markas Red Star Belgrade. Meski menunjukkan performa solid, Verdonk tidak mampu mencegah gol tunggal tuan rumah yang memastikan kemenangan Red Star Belgrade.
Nasib serupa dialami Dean James bersama Go Ahead Eagles. Saat bertandang ke markas RB Salzburg, timnya kalah 0-2. James bermain penuh 90 menit, tetapi usaha individu maupun kolektif timnya belum cukup untuk membendung serangan Salzburg yang lebih dominan. Kekalahan ini menjadi evaluasi penting bagi kedua pemain dan klubnya untuk laga-laga berikutnya.
Hasil Lengkap Matchday 4 Liga Europa 2025/2026
Berikut rekap hasil pertandingan Liga Europa matchday keempat yang berlangsung Jumat, 7 November 2025:
Rangers 0-2 Roma
Real Betis 2-0 Lyon
Viktoria Plzen 0-0 Fenerbache
Bologna 0-0 Brann
Braga 3-4 Genk
Ferencvaros 3-1 Ludogorets
Stuttgart 2-0 Feyenoord
Aston Villa 2-0 M. Tel-Aviv
Sturm Graz 0-0 Nottingham Forest
PAOK 4-0 Young Boys
Dinamo Zagreb 0-3 Celta Vigo
Malmo 0-1 Panathinaikos
RB Salzburg 2-0 Go Ahead Eagles
Midtjylland 3-1 Celtic
Utrecht 1-1 Porto
Nice 1-3 SC Freiburg
Red Star Belgrade 1-0 Lille
Basel 3-1 FSCB
Dari hasil ini terlihat bahwa beberapa tim menunjukkan konsistensi luar biasa, seperti AS Roma, Aston Villa, dan Real Betis. Sementara tim-tim lain masih harus bekerja keras untuk memperbaiki performa agar tetap bersaing di fase grup.
Pelajaran dan Evaluasi Bagi Wakil Indonesia di Liga Europa
Kekalahan Calvin Verdonk dan Dean James menegaskan bahwa persaingan di Liga Europa sangat ketat. Meskipun pemain Indonesia tampil sebagai starter, pengalaman menghadapi tim-tim Eropa dengan kualitas tinggi tetap menjadi tantangan tersendiri.
Booster positif bagi kedua pemain adalah kesempatan untuk belajar dari situasi nyata di lapangan. Strategi bertahan, pengambilan keputusan cepat, dan koordinasi tim menjadi kunci untuk memperbaiki performa di pertandingan selanjutnya.
Pandangan Umum Tentang Fase Grup Liga Europa
Matchday keempat ini menunjukkan dinamika Liga Europa yang semakin kompetitif. Tim-tim besar mulai menegaskan dominasinya, sedangkan beberapa tim lain menghadapi tekanan untuk mencetak poin.
Bagi penggemar, hasil ini memberikan gambaran jelas tentang arah perjalanan tim favorit mereka. AS Roma menunjukkan performa meyakinkan, sedangkan wakil Indonesia harus melakukan evaluasi agar bisa bersaing di level yang lebih tinggi.
Dengan pertandingan tersisa, tim-tim yang sudah menemukan ritme bermain lebih mungkin melaju ke babak gugur, sementara yang belum konsisten akan menghadapi risiko tersingkir lebih awal.