JAKARTA - Harga sembako di Jawa Timur kembali mengalami fluktuasi pada Jumat, 7 November 2025.
Beberapa komoditas menunjukkan penurunan harga, terutama daging sapi, daging ayam ras, dan telur ayam kampung, sementara cabai keriting, cabai besar, cabai rawit, dan bawang putih mengalami kenaikan. Pergerakan harga ini penting dipantau oleh masyarakat agar belanja harian tetap terkendali dan pengeluaran rumah tangga tidak membengkak.
Sembako, singkatan dari sembilan bahan pokok, menjadi kebutuhan dasar masyarakat sehari-hari. Kesembilan bahan pokok ini meliputi beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan daging ayam, telur ayam, susu, bawang merah dan bawang putih, gas elpiji dan minyak tanah, serta garam. Selain itu, harga cabai juga menjadi perhatian utama karena menjadi bahan dapur yang sering digunakan.
Daftar Harga Sembako Terbaru di Jawa Timur
Berikut harga sembako di Jatim per Jumat 7 November 2025 pukul 09.32 WIB, dirangkum dari Siskaperbapo:
Beras dan Gula:
Beras Premium: Rp14.966/kg
Beras Medium: Rp12.862/kg
Gula Kristal Putih: Rp16.322/kg
Minyak Goreng:
Minyak Goreng Curah: Rp18.684/liter
Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp20.353/liter
Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp17.325/liter
Minyak Goreng Minyakita: Rp16.642/liter
Daging dan Telur:
Daging Sapi Paha Belakang: Rp119.061/kg
Daging Ayam Ras: Rp34.176/kg
Daging Ayam Kampung: Rp68.241/kg
Telur Ayam Ras: Rp28.158/kg
Telur Ayam Kampung: Rp45.978/kg
Susu:
Susu Kental Manis Merek Bendera: Rp12.503/370 gr
Susu Kental Manis Merek Indomilk: Rp12.493/370 gr
Susu Bubuk Merek Bendera: Rp41.977/400 gr/dos
Susu Bubuk Merek Indomilk: Rp41.247/400 gr/dos
Garam dan Bumbu:
Garam Bata: Rp1.676
Garam Halus: Rp9.287/kg
Cabai Merah Keriting: Rp49.038/kg
Cabai Merah Besar: Rp52.940/kg
Cabai Rawit Merah: Rp22.833/kg
Bawang Merah: Rp37.385/kg
Bawang Putih: Rp30.322/kg
Gas:
Gas Elpiji: Rp19.798
Perubahan Harga Utama Hari Ini
Daging sapi turun Rp379/kg (-0,32%)
Daging ayam ras turun Rp319/kg (-0,92%)
Telur ayam kampung turun Rp403/kg (-0,87%)
Cabai merah keriting naik Rp1.610/kg (+3,39%)
Cabai merah besar naik Rp2.055/kg (+4,04%)
Cabai rawit merah naik Rp504/kg (+2,26%)
Bawang putih naik Rp119/kg (+0,39%)
Fluktuasi ini menandakan dinamika pasokan dan permintaan di pasar lokal. Kenaikan cabai dan bawang putih kemungkinan dipicu oleh permintaan tinggi, sedangkan penurunan harga daging dan telur mencerminkan pasokan yang lebih stabil atau berlebih.
Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Harga Sembako
Pergerakan harga sembako dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
Permintaan dan Penawaran: Jika permintaan meningkat tetapi pasokan tetap atau berkurang, harga cenderung naik. Sebaliknya, kelebihan pasokan menekan harga.
Cuaca dan Produksi: Cuaca ekstrem atau perubahan musim memengaruhi hasil pertanian. Kekurangan pasokan karena bencana alam bisa memicu kenaikan harga.
Kebijakan Pemerintah: Regulasi impor, subsidi, pajak, atau pembatasan tertentu memengaruhi harga komoditas.
Biaya Produksi dan Transportasi: Kenaikan biaya bahan baku, pupuk, BBM, atau upah pekerja meningkatkan harga jual.
Fluktuasi Nilai Tukar: Bahan pokok impor akan lebih mahal jika nilai tukar rupiah melemah.
Inflasi dan Kondisi Ekonomi: Inflasi tinggi cenderung menaikkan harga barang dan jasa, termasuk sembako.
Masalah Rantai Distribusi: Kemacetan, pemogokan, atau hambatan logistik lain dapat mengurangi pasokan dan mendorong kenaikan harga.
Pentingnya Pemantauan Harga Sembako
Pemantauan harga harian menjadi kunci bagi konsumen agar belanja tetap efisien dan sesuai anggaran. Bagi pedagang, informasi ini membantu merencanakan stok dan strategi penjualan. Sementara pemerintah dapat menggunakan data ini untuk mengatur stabilisasi pasar atau melakukan intervensi bila diperlukan.
Harga sembako juga berbeda di tiap pasar, tetapi rata-rata harga di atas mencerminkan kondisi pasar secara umum di Jawa Timur. Dengan informasi ini, masyarakat dapat menyesuaikan pengeluaran harian dan memastikan kebutuhan rumah tangga tetap terpenuhi tanpa membebani anggaran.
Hari ini, harga sembako di Jawa Timur menunjukkan kombinasi kenaikan dan penurunan yang bervariasi, dengan cabai dan bawang putih naik, sedangkan daging dan telur turun. Fluktuasi harga ini menegaskan pentingnya pemantauan rutin serta perencanaan belanja yang cermat oleh masyarakat. Dengan data yang transparan, konsumen bisa mengatur pengeluaran, sementara pemerintah dan pedagang dapat menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan di pasar.
